Jumat, 26 Desember 2014


Pernahkah kalian melihat parade? Parade Surya Senja khususnya, acara ini merupakan acara rutinan yang diadakan oleh pemerintah setiap tahunnya. Diadakan dalam berbagai tingkat, mulai dari kota, provinsi, sampai nasional. Biasanya, acara ini diadakan di gedung pemerintah seperti balai kota dan gedung Negara sebelum matahari terbenam. Dan berbagai penampilan ditunjukkan oleh para peserta yang berbakat. Dulu sewaktu aku masih SMP kelas 9, aku dan kawan-kawanku pramuka menampilkan sebuah atraksi di balai kota  Kediri dalam acara Parade Surya Senja, mungkin tahun 2011. Dipimpin oleh Wira Jannata Nanda Imanna kami berlaga di depan walikota, Pak Syamsul kala itu. Kami tidak kalah dari peserta yang lain seperti tari, drumb band, dll. Tongkat menjadi senjata atraksi kami, ya kami menampilkan sebuah atraksi kolone tongkat dan baris kreasi. Dengan waktu kurang lebih 15 menit kami berhasil menarik perhatian para penonton.
Tahun ini aku kembali berlaga di acara Parade Surya Senja. Bukan di balai kota Kediri, namun di gedung Grahadi Surabaya. Dengan jumlah kurang lebih 120 orang, 4 bis kontingen kota Kediri berangkat menuju Surabaya pada tanggal 16 Desember 2014 siang itu. Gabungan dari siswa SMPN 4 Kediri, alumni Pramuka SMPN 4 Kediri, dan Brigade Penolong melaksanakan tugas dari KWARCAB sebagai perwakilan kota Kediri yang unjuk kreasi pada tanggal 17 Desember 2014. Kami memang berangkat sehari sebelum hari H karena ada geladi bersih dengan kota-kota lain. Sesampainya di Grahadi kami langsung geladi bersih karena sudah terlambat sekitar 2 jam. Begitu geladi bersih penampilan kami selesai, Kak Sugeng ketua rombongan dikejutkan dengan panitia Parade Surya Senja karena waktu penampilan kami yang tadinya 37 menit harus dipersingkat menjadi 15 menit. Sempat menolak, namun peraturan sangat ketat dan hanya mendapat tambahan 5 menit.
Beliau memutuskan mengajak rombongan segera menuju ke asrama haji, tempat kami istirahat. Begitu sampai, semua dikomando untuk sholat, makan dan langsung istirahat karena kami harus latihan lagi pukul 22.00 WIB dengan waktu penampilan yang lebih sedikit, yaitu 20 menit saja. Pukul 22.00 kami dibangunkan, sebenarnya sebelumnya juga tidak tidur. Kami berlatih dalam keadaan yang memaksa kami harus tetap melek  dengan rasa capek. Setelah semua mantab kami diperbolehkan tidur, setengah 2 pagi mungkin saat itu, setidaknya masih ada waktu untuk mengurangi rasa capek kami.
Keesokannya, kami bangun dan latihan sekali lagi. Setelah itu, kami sarapan dan dandan sesuai kostumnya masing-masing. Kami check out pukul 12 siang, dan langsung menuju Grahadi dengan kostum yang keren-keren. Setibanya di sana, hujan menyapa kami dengan deras. Tak menyurutkan semangat kami, dan terus berdoa agar hujan reda. Hingga tiba penampilan kami dengan gerimis sore hari, “Pelangi Nusantara”. Itulah tema dari Kediri yang mengusut berbagai tarian mulai dari tari remo, kipas, saman, kecak, pendet, yamko rambe yamko, dan barong yang melambangkan pernak-pernik Indonesia dengan kebudayaan yang luar biasa. Disusul dengan penampilan dari Brigade Penolong dan para alumni sebagai pertahanan merah putih melambangkan Indonesia yang kuat. Kreasi bendera merah putih juga tak kalah indah dengan para pembawanya. Sontak kemeriahan dari penonton muncul setelah penampilan kami selesai. Rasa puas  3 tahun lalu kurasakan lagi di tahun ini. Parade Surya Senja ini mengajarkanku pengetahuan dan memberi banyak pengalaman. Teman, bangsa kita memiliki budaya yang indah, juga bendera yang gagah. Jagalah dengan karya-karya kalian yang menanti untuk perjuangkan. Berjanjilah bahwa kita dari yang muda sampai yang tua akan tetap berkarya tanpa mengenal usia.

Ini perjalanku ke Grahadi

Latihan di pagi hari

Sarapan dulu

Perbaiki properti  

Yuk waktunya dandan


Siap check out 

Menunggu urutan tampil sampai terpesona


Menunggu sambil narsis dulu

Show time

Bahagiaaa

 Dibalik layar







Tagged:

2 komentar:

  1. pengen nonton videone om, ada kan???

    BalasHapus
  2. Ada Pakk, tenang aja. Nonton di kelas waktu udah masuk aja Pak :D

    BalasHapus