Slide 1 Title Here

This is slide 1 description.

Slide 2 Title Here

This is slide 2 description.

Slide 3 Title Here

This is slide 3 description.

Slide 4 Title Here

This is slide 4 description.

Kamis, 12 Maret 2015



Jangan seperti ini

Hai, sibuk dengan pekerjaan atau masalah yang mengelilingi Anda? Terkadang hal tersebut membuat Anda asal makan makanan. Pikiran yang penting kenyang merasuk begitu saja. Akibatnya, Anda tidak mendapatkan gizi yang sehat dan layak.
Makan siang merupakan tahap penting pemenuhan gizi kita. Perencanaan makan siang bergizi akan menghemat waktu dan membantu Anda menghindari "ambil yang bisa saya makan karena saya lapar". Berdasar lansiran vemale.com , Anda dapat memikirkan resep untuk makan siang dengan cara berikut :

  1.  makanan yang awet walau waktu terus berlalu, beku, panas, dan makan (termasuk sup dan semur). 
  2.  makanan yang dapat Anda buat sebagian yang membutuhkan sedikit waktu (kacang-kacangan atau beras yang dapat dibekukan) 
  3.  makanan yang dibuat pada jam atau waktu di malam sebelumnya dan dapat disimpan dengan benar (misalnya salad).
Sudah tidak bingung memikirkan cara memikirkan resep di saat makan siang ketika sibuk kan?

 
Tugas  pelajaran seni budaya semester 2 adalah menggambar di atas kain kanvas. Karya ini tak seperti biasanya, harus berkelompok. Memang sedikit susah menghasilkan suatu karya dengan karakter yang berbeda-beda. Namun, ini adalah tantangan. Aku kelompok tujuh bersama Syekh, Esty, Sinta, dan Hidayatul. Aku memang sudah memikirkan akan menggambar apa nantinya, dan syukur mereka menyetujuinya. Kami mengerjakan tugas di rumah saudaraku yang dekat dari MAN3, di Tinalan. Setiap mengerjakan, terkadang  ada yang tidak bisa hadir seperti Sinta harus les, Hidayatul ada acara, Esty ke Malang, atau Syekh harus menjemput adik tersayangnya. Kalau aku yang harus hadir terus(yaiyalah! Di rumah budheku), dan Alhamdulillah terselesaikan dalam waktu kurang lebih 3 minggu.”ternyata tidak sesuai yang saya harapkan”, kata-kata itu diucapkan Bapak N*h*d (pembimbing pelajaran seni budaya) setelah kami mengumpulkan karya kami. Sedikit sakit hati sih (kalau ini cuma karyaku nggakpapa Pak, ini mah karya teman-temanku juga, kasihan..), karya ini adalah bentuk kekompakan dan kegigihan teman-temanku. Jadi, meski kurang dihargai oleh beliau menurutku tetap mendapat penghargaan karena semangat mereka dalam mengerjakan. Satu pelajaran yang bisa diambil, “Hasil akhir memang penting. Namun, proses menuju titik akhir lah yang lebih penting.”. Sekian, terima kasih.


Jumat, 13 Februari 2015




Selamat ulang tahun yang ke 18 tahun ya! Semoga semakin dewasa, dan bla bla bla. Semoga sukses dan semangat nyari ilmunya, nanti biar jadi manusia yang cerdas, ibu yang cerdas, dan bla bla bla
(Amiin Ya Robbal Alamiin)
Ucapan ulangtahun, tepatnya ucapan untukku. Membacanya ingin tersenyum, tertawa, bahkan ingin menangis karena kau pernah menata, menghias, dan mengacak-acak hati ini. Ucapan yang ditulis dengan tinta hitam di atas kertas merah yang disertai sepotong kue, tak akan pernah membuatku kembali berharap kepadanya atau menunggunya. Ya, memang aku sudah tidak ada apa-apa lagi dengannya. Mungkin dia hanya ingin menjaga persahabatan ini. Dia juga tidak lupa dengan cita-citaku yang juga ditulisnya dalam ucapan itu. Hanya satu, aku bingung jika dia mengatakan dalam ucapan itu “masih sama seperti dulu”. Apa maksudnya? Apakah cita-cita? Atau perasaannya? Ahhh, jangan terlalu PD dengan itu. Dia juga sudah menemukan yang lebih baik. Aku juga tidak ingin mengubah sekalipun prinsipku, yaitu untuk jauh atau dekat darinya. Biasa sajalah, namun, jika dia butuh bantuanku akan kucoba selagi aku bisa. Hanya bingung dan tetap bingung dengan sikapnya. Tapi, apa yang kamu lakukan selalu mendapat penghargaan tersendiri di hati ini. Terimakasih masih sama seperti dulu.
-siang itu, 9 Februari 2015-
 

Assalammualaikum sobat
Pasti sudah nggak asing lagi sama yang namanya ilmu. Ilmu memang wajib kita cari. Bahkan ada hadist yang mengatakan “Carilah ilmu walau ke negeri China”. Berarti, ilmu itu sangat penting dalam kehidupan kita mulai lahir sampai mati terutama untuk meningkatkan derajat seseorang dalam dunia pendidikan. Nggak ada salahnya kok nyari ilmu asalkan berguna bagi kita dan orang-orang di sekitar kita. Bicara soal ilmu, aku hanya ingin menuliskan ilmu yang aku dapat dari guruku Fiqih, yaitu Bapak Jazuli. Beliau mengajari banyak tentang syariat Islam . Yang ingin kusalurkan kepada pembaca yaitu soal ilmu, ilmu yang kita cari harus setinggi-tinggi dan sebanyak-banyaknya. Namun, apakah iman kita juga bertambah sejalan dengan bertambahnya ilmu kita? Harusnya lebih dari ilmu yang kita cari. Kemarin, saat pelajaran Pak Jazuli, beliau berpesan “Ilmu itu memang penting, namun tidak ada gunanya jika ilmu tersebut tidak menambahkan iman kita kepada Allah SWT.” Memang benar, ilmu yang kita dapatkan jangan sampai mengalahkan iman kita kepada Tuhan. Jangan sampai, kita sudah tau cara menerapkannya, justru menggunakan cara yang tidak sesuai dengan ilmunya atau bahkan tidak menerapkannya. Terutama dalam urusan dengan Tuhan. Jadi sobat, -Ilmu dan Iman, harus sejalan-.

Rabu,4 Februari 2015. Hari itu aku genap 18 tahun menginjakkan kakiku ke dunia yang indah ini. Rasa syukur selalu tercurahkan kepadaNya. Masih diberi kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahanku dan menambah doa-doaku untukNya. Bukannya bertambah, tapi kuotaku di dunia ini semakin berkurang. Namun, tak menyusutkan semangatku untuk menambah pengalamanku menjelajah ke penjuru dunia. Kebetulan hari itu di GNI ada bazar buku. Aku dan kawan-kawanku tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Memulai pengalamanku dengan teman-temanku. Beranjak dari kegiatan belajar di kelas, sesegera kami menuju GNI. Bersama Alfian, Rocky, Ravine, Eva, dan Farah.  Rencananya sih, ingin ikut seminar jurusan. Eh, di sana keasikkan milih buku, jadi pada beli buku semua. Setelah dari sana, inginnya berbagi pengalaman lewat blog. Dan semua temanku udah pada ngeblog nih, tinggal aku. Tak ada yang unik dan menarik, mungkin ini cuma pengalaman yang nyentrik karena tiba-tiba beli buku dengan harga murah meriah. Apalagi si Ravine, pengalaman yang paling heboh. Si konyol ini tetap aja jadi pembicaraan karena dia telah menemukannya. Hei! Bukan menemukan cewek, tapi menemukan buku yang setiap pelajar bakal mencarinya saat pelajaran bahasa Indonesia. Apalagi gurunya bu N. Eh..maaf, ini jangan dianggap bercanda, hehe. Jika kalian tersenyum, benar sekali. Nggak tersenyum juga benar kok. Dia telah menemukan buku EYD dengan harga 2rb, padahal biasanya tuh 5rb guys. Nggak percaya? Buka deh http://ravinenivar.blogspot.com/2015/02/akhirnya-aku-memilikimu.html atau http://misterocky.blogspot.com/2015/02/di-balik-kunjungan-ke-book-fair.html . Jika sudah percaya. Terima kasih.
Lagi milih buku guys :)
Murah gue kan?
BukA(Buku guA)
Idih, dia menemukannya

Akhirnya