Selamat ulang tahun yang ke 18 tahun ya! Semoga semakin
dewasa, dan bla bla bla. Semoga sukses dan semangat nyari ilmunya, nanti biar
jadi manusia yang cerdas, ibu yang cerdas, dan bla bla bla
(Amiin Ya Robbal Alamiin)
Ucapan ulangtahun, tepatnya
ucapan untukku. Membacanya ingin tersenyum, tertawa, bahkan ingin menangis
karena kau pernah menata, menghias, dan mengacak-acak hati ini. Ucapan yang
ditulis dengan tinta hitam di atas kertas merah yang disertai sepotong kue, tak
akan pernah membuatku kembali berharap kepadanya atau menunggunya. Ya, memang
aku sudah tidak ada apa-apa lagi dengannya. Mungkin dia hanya ingin menjaga
persahabatan ini. Dia juga tidak lupa dengan cita-citaku yang juga ditulisnya
dalam ucapan itu. Hanya satu, aku bingung jika dia mengatakan dalam ucapan itu
“masih sama seperti dulu”. Apa maksudnya? Apakah cita-cita? Atau perasaannya?
Ahhh, jangan terlalu PD dengan itu. Dia juga sudah menemukan yang lebih baik. Aku
juga tidak ingin mengubah sekalipun prinsipku, yaitu untuk jauh atau dekat darinya.
Biasa sajalah, namun, jika dia butuh bantuanku akan kucoba selagi aku bisa. Hanya
bingung dan tetap bingung dengan sikapnya. Tapi, apa yang kamu lakukan selalu
mendapat penghargaan tersendiri di hati ini. Terimakasih masih sama seperti
dulu.
-siang itu, 9 Februari 2015-
0 komentar:
Posting Komentar