Jumat, 09 Januari 2015



RINTIK YANG TAK PERNAH PADAM

      Dalam kesunyian yang menerpa jiwaku. Mimpi? Ini bukan mimpi. Ini asli, tak dapat dipungkiri. Aku sudah belasan tahun hidup di dunia ini, namun 5 waktu yang tak sempurna untuk menghadapMu masih  belum bisa menebus beratnya dosa yang kubawa. Orangtua? Mereka belum mendapat apa-apa dariku, hanya tangisan dari mereka yang kuberikan. Kakak? Adik? Sering aku bercekcok, entah masalah apa dan tak ada habis-habisnya. Teman apalagi? Banyak dari mereka yang mengejekku karena egoisku atau karena keterlaluanku. Cinta, ya, mungkin hanya itu yang kupunya untuk mereka-mereka yang mengejek dan menghina. Tak pernah terbersit dalam pikirku untuk menuntut mereka membalasnya. Sikapku kepada mereka, mungkin memang terkesan bodoh, tidak masuk akal, menjengkelkan. Tapi, itulah ungkapan kasih sayangku kepada kalian.

    
      Tuhan, hari ini aku telah banyak berbuat dosa, hari ini aku belum bisa membahagiakan orang tua, bahkan hari ini aku telah membuat orang-orang disekelilingku kecewa. Maafkan mereka yang telah membenciku, maafkan mereka yang telah mengejekku, terkhusus maafkan orangtuaku yang telah memarahiku.

      Terus terjerat dalam penat. Tak tahu apa yang kufikirkan, bahkan bingung dengan apa yang kuperbuat saat itu. Hingga, sangat terasa hembusan udara yang keluar dari hidung kecilku. Tuhan sangat luar biasa, tak dapat seorang pun meremehkan ciptaan Nya. Setitik yang dibuat Nya, selalu mengalahkan hati kecil ini untuk tetap bersyukur akan kehidupan yang Ia berikan. Semua masalah yang kualami, selalu terbalas dengan indahnya rintikan hujan yang seakan berlomba dengan air mata ini. 

       Menangis memang satu dari caraku mengalahkan kesedihan akan ujian dan rezeki dari Nya. Dan hujan terkadang menemaninya. Terimakasih Tuhan, rintik dariMu akan menguatkanku agar aku dapat hidup setegar cinta ayah dan ibuku.

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar