Jumat, 23 Januari 2015

Pertama aku melihatnya, entah mengapa aku terkagum dibuatnya. Saat tugas pertamaku dulu, tak tahu apa yang keluar dari hatiku. Mulut ini dengan spontan menyebut namanya. Dia tak banyak bicara, dia sama seperti lelaki lainnya, wajarlah masih anak muda. Dia juga seperti lelaki di kelasku yang suka bercanda dan bermain sesuka hati mereka. Dia juga sangat sayang dengan keluarga dan kedua orangtuanya. Setiap hari aku tak tahu apa yang biasa ia kerjakan. Semakin mengenalnya aku semakin tak tahu perasaan ini padanya. Tapi, aku tak ingin mencintainya. Karirku lebih penting daripada hanya memikirkan seorang lelaki sepertinya. Aku hanya mengaguminya di balik cinta para wanita kepadanya.#ONRinisialnya


Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar