Pertama aku melihatnya, entah mengapa
aku terkagum dibuatnya. Saat tugas pertamaku dulu, tak tahu apa yang keluar
dari hatiku. Mulut ini dengan spontan menyebut namanya. Dia tak banyak bicara,
dia sama seperti lelaki lainnya, wajarlah masih anak muda. Dia juga seperti
lelaki di kelasku yang suka bercanda dan bermain sesuka hati mereka. Dia juga
sangat sayang dengan keluarga dan kedua orangtuanya. Setiap hari aku tak tahu
apa yang biasa ia kerjakan. Semakin mengenalnya aku semakin tak tahu perasaan
ini padanya. Tapi, aku tak ingin mencintainya. Karirku lebih penting daripada
hanya memikirkan seorang lelaki sepertinya. Aku hanya mengaguminya di balik
cinta para wanita kepadanya.#ONRinisialnya
Jumat, 23 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar